Assalamu'alaikum, ! selamat datang di Berita Karanggedang. | Sign In
"Tangan yang bekerja lebih baik daripada lidah yang terus berbicara"

Jumat, 31 Mei 2013

PARANOID

Tek..ek tek..ek tek.ekkk berulang kali mahluk ini menggangguku dengan bunyi khasnya itu. Huh.!, kalau saja aku termasuk golongan manusia tega, kau sudah aku buru dan ku gebugin lalu akan lempar ke selokan belakang rumah. Kalau dulu yang ku tahu makhluk ini hanya bertengger di lubang-lubang tatal pohon kelapa, kini dia mulai merayap masuk ke atap-atap rumah. Mungkin dia merasa aman di dalam rumah dari pada di luar, tidak kehujanan, kepanasan, kedinginan, dan aman dari para pemburu. Dia seharusnya tau diri, hidup menumpang harusnya sopan tidak banyak cincau dan mengganggu si tuan rumah. Sebenarnya kalau aku melihatnya turun dari atap dan merayap di tembok, ada rasa takut, gigu kadang juga kaget tau-tau ada didepanku, hampir sama kagetnya jika aku menjumpai ular di jalan.
Kalau sebelumnya aku merasa terganggu karena si makhluk tak diundang itu ngomel-ngomel dengan suara sumbangnya, setiap 10-15 menit sekali, sejak sore sampai malam hari dengan durasi rata-rata ½ menit. Karenanya sering kali tidurku tak nyenyak, kini dia bikin ulah yang bikin aku geregetan. Waktu masuk kamar aku cium bau tak sedap persis seperti bau kotoran ayam peliharaan ibuku, dan kudapati di lantai samping lemari bajuku ada kotoran hitam bertabur putih di salah satu sisinya, dan sedikit berair. Jelas sudah sumber bau itu, dasar makhluk tidak tahu di untung sudah baik aku tidak membunuh atau mengusirmu, eh kini kau bikin ulah lagi.. Apa kau ingin mengobarkan perang Cicak Vs Buaya Jilid III ? Tidak tahu kah engkau hai makhluk tak tahu diuntung..? kini kau telah menodai istanaku. Geramku dalam batin.

Sialan,.. engkau baru makan apa sih…..? bau kotoranmu ko’ ga ilang-ilang padahal aku liat udah kering tuh kotoran. Dengan terpaksa aku bersihkan kotoran itu dengan koran bekas tidak terpakai.

                Malam itu sepulang dari Masjid aku langsung masuk kamar, ku nyalakan lampu kamar, “Astaghfirulloh..” kini kudapati kembali kotoran laknat itu di lantai. Hanya berjarak 10 cm dari kotoran sebelumnya. Karena aku sudah capek dan ngantuk, kotoran itu tidak langsung aku bersihkan. Dengan sangat terpaksa malam itu aku tidak tidur di kamar adikku, karena kamarku sudah terjangkit polusi yang super bau.

                Tidak seperti biasanya hari ini aku tidak dengar suara itu lagi, aku heran, Apa makhluk itu sudah kabur karena dengar omelanku kemarin, apa sudah mati karena jatuh dari atas atap kemudian di gebukin sama ibuku. Ah, kalau ibuku baru gebugin makhluk itu, pasti ibuku cerita pada ku. Tumben banget, tapi mending malah aku senang sekarang aku bisa baca buku, liat tv, dan tidur dengan tenang tanpa gangguan makhluk sialan itu.

                Waktu baca novel “Cinta dalam Gelas” karangan Andrean Hirata tiba-tiba saja, plung….! Ada sesuatu yang jatuh dari atas dan masuk kedalam gelas kopi yang aku buat. Novel aku tutup dan kuletakan di sampingku, aku tengok kedalam gelasku, sepertinya benda yang jatuh tenggelam di dasar gelas dan hilang tertelan pekatnya hitam kopi. Hanya terlihat sedikit riak air kopi di permukaan gelas. Aku semakin penasaran, takut terjadi sesuatu pada kopi panas yang belum sempat aku sruput se tetespun, aku angkat dan kucium kopi panasku. Hemm, aroma kopi sepertinya jadi berubah, aneh. Tadinya aku mau coba cicipi kopi panasku, namun tiba-tiba aku teringat sesuatu, benar saja aku liat ke atas aku liat makhluk itu tepat di atasku dan ekornya bergerak-gerak ke bawah seolah-olah terpengaruh gravitasi bumi. Dengan PD nya si makhluk itu tertawa keek… keeek…. keek….,tekek….!

Tekek sialann…..! aku bunuh kau…!

dengan marahnya aku ambil vas bunga di atas meja, kulemparkan dengan sekuat tenaga mengarah ke makhluk itu. Spontan makhluk itu lari, dan vas bunga jatuh ke bumi, namun sayang sebelum menyentuh bumi vas bunga itu jatuh ke kepala adikku yang sedang asik nonton tv. Adikku memegangi kepalanya dengan hitungan detik do-re-mi wajah adikku berubah menjadi merah dan mau menangis, namun betapa kagetnya aku, bukan suara tangis yang kini aku dengar melainkan suara tekek tek..ek tekk..keeeeek dari mulut adikku dengan wajah penuh air mata tangis. Aku dengan cepat mendekati adikku berteriak sekenceng-kencangya..Adeeeeekkkkkk… !!!.

Aku kaget dan aku bangun, Astaghfirulloh.. aku mimpi buruk…. Ya Allah aku lupa tadi tidak berdoa. Kuambil hpku, ku lihat pada layar hp 02.14. Aku beranjak dari tempat tidur ingin ke dapur untuk mengambil minum, namun tiba-tiba ku dengar kembali suara itu, suara paranoid itu. kudengarkan suara itu sepertinya bukan dari rumah ini tapi dari rumah sebelah. Alhamdulillah makhluk itu telah pergi dari rumah ini dan pindah ke rumah tetangga sebelah. Akhirnya aku tidak jadi ambil minum, langsung saja aku naik ke ranjang kutarik selimut dan berdoa Bismika Allahumma Ahya wa Bismika Amut….. aku kembali tidur
Share this article now on :

Posting Komentar

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( :-p =))